MANUSIA DAN PENDERITAAN
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Ilmu Budaya Dasar
Kelompok : 5
Ketua :
Robby Zidniy Ilman ( 56415224 )
Anggota :
1. Alviyo Pratama ( 50415592 )
2. Fahtul Abdul Rahman ( 52415394 )
3. Rosiyana Dwi Anggarani ( 56415276 )
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
limpahan rahmatnya maka kita telah menyelesaikan sebuah karya tulis ini tepat
waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul Manusia
dan Cinta Kasih. Dalam pembahasannya, makalah ini membahasa tentang
pengertian cinta kasih, cinta menurut ajaran agama, kasih sayang, kemesraan,
pemujaan, belas kasihan, dan cinta kasih erotis
Melalui kata pengantar ini penulis
lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bilamana isi makalah ini ada
kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat. Dengan ini kami
mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa hormat dan terima kasih.
BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Dalam kehidupannya, selain manusia memiliki perasaan
cinta kasih, merasa mencintai dan dicintai juga mengalami keindahan, disamping
itu manusia juga mengalami penderitaan. Sedangkan arti penderitaan dari bahasa
sansekerta derita yang artinya menahan atau menanggung. Penderitaan atau derita
atau rasa takut ada yang berat dan ada yang ringan. Penderitaan selalu datang
tak terduga, manusia takkan pernah tau kapan , jam berapa, menit
keberapa, dan detik keberapa penderitaan akan datang menghampiri hidupnya.
Manusia hanya perlu menjalani hidupnya dengan sebaik baiknya dengan aturan yang
berlaku dan sesuai kepercayaan yang ia anut.
Manusia seringkali tergelincir akibat keterlenaan dan
berlebihan serta melampaui batatas dan berujung pada penderitaan.
Sementara ada pula yang menghadapi cobaan yang menyusahkan namun tidak kuat
menjalani cobaan. Orang tersebut menjadi frustasi dan meluapkan emosi tanpa
kontrol. Sikap seperti itu malah semakin menambah penderitaan. Adapula
ketika merasa kesabaran sudah dibatas perjuangan berhenti melakukan perjuangan
padahal keinginan yang diharapkan selangkah lagi tercapai sehingga
tetap pada pendedritaan dan menyesal ketika harapan yang dicitakan
berlalu begitusaja dihadapanya.
- Rumusan Masalah
- Apa pengertian dan contoh penderitaan?
- Apa pengertian siksaan?
- Bagaimana dalam siksaan dapat terwujud phobia?
- Apa saja penyebab orang merasa ketakutan?
- Apa pengertian kekalutan mental?
- Bagaimaan gejala-gejala seseorang yang mengalami kekalutan mental?
- Apa hubungan antara penderitaan dengan perjuangan?
- Bagaimana hubungan antara penderitaan, media massa, dan seniman?
- Apa saja sebab-sebab penderitaan?
- Bagaimana pengaruh yang akan terjadi pada seseorang jika mengalami penderitaan?
- Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari karya ilmiah ini sebagai berikut:
- Mahasiswa dapat memahami pengertian penderitaan yang ada dalam kehidupan mansuia.
- Mahasiswa dapat memahami pengaruh penderitaan yang ada dalam kehidupan manusia.
- Dan mahasiswa dapat memahami dan menghayati sebab penderitaan yang ada dalam kehidupan manusia.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita
berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau menanggung. Derita
artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan
dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan
termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat,
ada yang berat, ada yang ringan.
Menurut agama penderitaan itu adalah teguran dari
tuhan. Penderitaan ada yang ringan dan berat contoh penderitaan yang ringan
adalah ketika seseorang mengalami kegagalan dalam menggapai keinginannya.
Sedangkan contoh dari penderitaan berat adalah ketika seorang manusia mengalami
kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia merasa tertekan jiwanya sampai
terkadang Ingin mengakhiri hidupnya.
Penderitaan adalah termasuk realitas manusia di dunia.
Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.Suatu
pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain. Penderitaan adalah bagian dari kehidupan.
2.2 Siksaan
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture)
digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan
kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik
secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap
seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan
informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan
politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu
cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan
sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang
dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan
telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak
politik.
Siksaan yang sifatnya psikis yakni:
- Kebimbangan: hal ini akan dialami oleh seseorang apabila ia tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan diambil. Lamanya kebimbangan ini dapat teratasi tergantung dari kekuatan berpikir seseorang.
- Kesepian: hal ini dapat dialami seseorang yakni rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia berada di lingkungan orang ramai.
- Ketakutan: merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Apa bila ketakutan yang dialami oleh seseorang tersebut tidak pada tempatnya, maka hal ini disebut phobia.
Phobia kebanyakan dimulai dengan usatu shock emosional
atau suatu tekanan pad waktu tertentu, misalnya: pekerjaan baru, kematian dalam
keluarga, suatu operasi atau sakit yang sserius. Ahli-ahli ilmu jiwa cenderung
berpendapat bahwa suatu phobia adalah suatu gejala dari suatu problema
psikoloigs yang dalam. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku suatu
phobia adalah problemanya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya.
Hal-hal yang dapat menyebabkan seseorang menjadi
ketakutan yakni:
- Claustrophobia dan Agoraphobia: claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup sedangkan agoraphobia adalah rasa takut berada di tempat terbuka.
- Gamang: merupakan ketakutan apabila seseorang berada di tempat tinggi.
- Kegelapan: takut bila berada di tempat gelap.
- Kesakitan: ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
- Kegagalan: ketakutan dari seseorang yang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.
2.3 Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai
kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan
kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus
diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
Gejala-gejala permulaan pada orang yang mengalami
kekalutan mental adalah sebagai berikut :
- nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
- nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
- Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan bunuh diri.
- Komunikasi sosial putus dan ada yang disorientasi social
- Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, ( orang-orang melankolis)
- Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan masyarakat.
Tahap – tahap gangguan jiwa :
- Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya.
- Usaha mempertahankan diri dengan cam negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
- Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
- Krisis ekonomi yang berkepanjangan telah menyebabkan meningkatnya jumlah penderita penyakit jiwa, terutama gangguan kecemasan.
- Dipicu oleh faktor psychoeducational. Faktor ini terjadi karena adanya kesalahan dalam proses pendidikan anak sejak kecil, mekanisme diri dalam memecahkan masalah. Konflik-konflik di masa kecil yang tidak terselesaikan, perkembangan yang terhambat serta tiap fase perkembangan yang tidak mampu dicapai secara optimal dapat memicu gangguan jiwa yang lebih parah.
- Faktor sosial atau lingkungan juga dapat berperan bagi timbulnya gangguan jiwa, misalnya budaya, kepadatan populasi hingga peperangan. Jika lingkungan sosial baik, sehat tidak mendukung untuk mengalami gangguan jiwa maka seorang anak tidak akan terkena gangguan jiwa. Demikian pula sebaliknya. Gangguan jiwa tidak dapat menular, tetapi mempunyai kemungkinan dapat menurun dari orang tuanya. Namun hal ini tidak berlaku secara absolut.
Sebab-sebab Timbulnya Kekalutan Mental
- Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
- Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda antara yang bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
- Cara pematangan bathin yang salah dengan memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial; overacting sebagai overkompensasi dan tampak emosional.
Proses – proses kekalutan mental:
- Positif, bila trauma (luka jiwa) yang dialami seseorang, akan disikapi untuk mengambil hikmah dari kesulitan yang dihadapinya, setelah mencari jalan keluar maksimal, tetapi belum mendapatkannya tetapi dikembalikan kepada sang pencipta yaitu Allah SWT, dan bertekad untuk tidak terulang kembali dilain waktu.
- Negatif, bila trauma yang dialami tidak dapat dihilangkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang dicita-citakan. Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Sedangkan perjuangan merupakan usaha manusia untuk keluar dari penderitaan.
2.4 Penderitaan dan Perjuangan
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik
secara berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang
bersifat kodrati. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah
menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya
untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh
pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan.
Pembebasan dari penderitaaan pada hakekatnya
meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan
hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai
doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Kita sebagai
manusia hanya bisa merencanakan namun yang Tuhanlah yang yang menentukan
hasilnya.
2.5 Penderitaan, Media Massa dan
Seniman
Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti
mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud agar semua orang
yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian
dapat mengunggah hati manusia untuk berbuat sesuatu.
Media massa adalah alat yang paling tepat untuk
mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada
asyarakat luas. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk
menentukan sikap anatara sesama manusia, terutama bagi mereka yang simpati.
Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui
karya seni, sehingga para pembaca dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari
karya tersebut.
2.6 Penderitaan dan Sebab-sebabnya
Berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka
penderitaan manusia dapat dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut
:
- Nasib buruk penderitaan ini karenakan perbuatan buruk manusia yang dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan alam sekitarnya. Perbedaan nasip buruk dan takdir adalah jika takdir di tentukan oleh tuhan sedangkan nasib buruk penyebabnya Karena ulah manusia itu sendiri. Contohnya : penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan. Namun dengan kesabaran dan tawakal dan optimise merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut.
- Kehilangan orang tua, setiap manusia pasti mencintai orang tuanya dan memiliki hubungan yang erat dengan keluarganya. Penderitaan ini adalah yang paling sering kita jumpa dan sangat sedih tentunya .tapi kesedihan Karena penderitaan diharapkan tidak berlarut larut karena semua manusia yang hidup pasti akan kembali kepada tuhannya.
- Kemiskinan , banyak orang yang mederita karena kemiskinan , merasa tidak pernah cukup dengan apa yang telah ia punya sehingga mengakibatkan seseorang merasa menderita karena tidak bisa memiliki sesuatu yang ia inginkan. Ini di karena kan kurangnya rasa syukur manusia atas apa yang telah di berikan oleh tuhan.
- Bencana, tidak ada seorang pun yang dapat menghindari bencana yang tuhan berikan. Bencana bisa kapan saja dating dan menimpa siapa saja bahkan seringkali mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma batin yang diakibatkan karena bencana juga sulit di sembuhkan.
2.7 Pengaruh Penderitaan
- Pengaruh Negatif
- Pengaruh Positif
BAB III PENUTUP
Dalam kehidupannya, selain manusia memiliki perasaan
cinta kasih, merasa mencintai dan dicintai juga mengalami keindahan, disamping
itu manusia juga mengalami penderitaan. Penderitaan berasal dari kata derita.
Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir
dan batin. Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk
merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban.
Siksaan yang sifatnya psikis yakni:
- Kebimbangan: hal ini akan dialami oleh seseorang apabila ia tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan diambil. Lamanya kebimbangan ini dapat teratasi tergantung dari kekuatan berpikir seseorang.
- Kesepian: hal ini dapat dialami seseorang yakni rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia berada di lingkungan orang ramai.
- Ketakutan: merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Apa bila ketakutan yang dialami oleh seseorang tersebut tidak pada tempatnya, maka hal ini disebut phobia.
Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah
gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang
harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik secara berat ataupun ringan.
Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Penderitaan
dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia
hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan
juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap
hidup sebagai rangkaian penderitaan.
Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti
mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud agar semua orang
yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian
dapat mengunggah hati manusia untuk berbuat sesuatu.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Prof. Abdulkadir Muhammad, S.H., 2011. Ilmu
Sosial Dasar Umum. Bandung: Citra Aditya Bakti
2.
Widyo nugroho dan achmad muchji. 1994. Seri
diktat kuliah Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma.
3.
Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar Oleh : Widyo Nugroho,
Achmad Muchji Penerbit Gunadarma