DOS
Fungsi
Disk Operating System (DOS)
Berikut
ini adalah fungsi dari Disk Operating System (DOS).
>
Mengorganisasikan atau mengendalikan kegiatan komputer
>
Mengatur memori
>
Mengatur proses input dan output data
>
Management file
>
Management directory
Bagian-bagian Disk Operating System
(DOS)
Terdapat
tiga bagian utama yang membangun disk operating system yaitu :
File boot,
yaitu : File ini digunakan pada saat proses boot pada DOS atau proses startup
pada sistem.
Manajemen file,
yaitu : Bagian ini memungkinkan sistem untuk mengatur datanya dalam suatu
sistem file dan folder.
File utility,
yaitu : Bagian ini memungkinkan pengguna mengatur resources dari sistem,
melakukan troubleshooting sistem, dan mengkonfigurasi seting sistem.
Perintah-perintah yang berhubungan
dengan direktori,antara lain:
CHDIR
atau CD : mengubah direktori kerja.
DIR :
menampilkan informasi mengenai isian-isian direktori(nama file, ekstensi,
ukuran dalam byte, tanggal dan jam diciptakanatau terakhir diubah.
MKDIR
atau MD : menciptakan subdirektori baru.
PATH
: mendefinisikan nama jalur yang digunakan MS-DOS dalam mencari file yang
dieksekusi (untuk ekstensi COM, EXE, dan BAT).
RMDIR
atau RD : menghapus direktori kosong.
TREE
: menampilkan struktur direktori secara hirarki.
EXE2BIN
: mengonversi file dieksekusi dalam format.EXE menjadi file memori (.COM, .BIN
atau .SYS).
FC :
membandingkan dua file dan menampilkan perbedaannya.
RECOVER
: merekonstruksi file dari disk yang mempunyai sector-sektor Rusak.
RENAME
atau REN : mengubah nama satu file atau lebih.
Penggunaan Batch
Batch adalah file
yang dapat dieksekusi. File berisi kumpulan /sekuen perintah yang dieksekusi
secara berurutan. Pemakaian mengetikkan nama file dan MC-DOS mengeksekusi
perintah-perintah di file itu. Batch berekstensi .BAT. Pembuatan batch
sebagaimana program karena disediakan beragam bentukan kendali dalam hal ini
pemakaian dapat memberikan beragam alternayif eksekusi perintah-perintah. File
AUTOEXEC.BAT pada root directori akan dieksekusi saat MC-DOS boot. Perintah
yang berhubungan dengan pengendalian jalannya eksekusi perintah-perintah file
batch adalah:
CALL
: memanggil batch lain.
ECHO
: menampilkan nama perintah atau pesan yang dieksekusi dari batch.
FOR :
mengeksekusi perintah secara iterasi untuk tiap file di sekumpulan file.
GOTO
: mengeksekusi perintah dari batch, lompat ke perintah di sembarang lokasi.
IF :
memeriksa kondisi dan mengeksekusi perintah di batch ,bergantung hasil.
PAUSE
: menghentikan eksekusi batch untuk sementara.
REM :
penanda komentar.
SHIFT
: memperluas jumlah parameter di baris perintah.
Ringkasan Deskripsi Sistem Operasi OS/2:
Perusahaan/pengembang:
IBM & Microsoft (v1.0-1.2), mulai versi 1.3 dikembangkan sendiri oleh IBM.
Diprogram
menggunakan bahasa pemrograman: C/C++
Status pengembangan saat ini: Sebagai
sejarah, kini dikembangkan sebagai eComStation
Model source sistem operasi: Closed source
(kode sumber tertutup).
Jenis lisensi: Proprietary (Hak milik)
Awal rilis: April 1987.
Rilis stabil terakhir: 4.52 – Desember 2001
Target pemasaran: Profesional (versi
Desktop), Server
Dukungan bahasa: Inggris, Perancis, Jerman,
Spanyol, Portugis
Bahasa pemrograman yang didukung: REXX,
Objek Rexx, Java
Platform yang didukung: x86.
Jenis Kernel: Hybrid kernel
Default antarmuka pengguna: Workplace Shell
dan GUI
Komponen Sistem Operasi untuk sistem I/O
:
• Buffer : menampung
sementara data dari/ke perangkat I/O.
• Spooling :
melakukan penjadwalan pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien (antrian dsb.).
•
Menyediakan “driver” untuk dapat melakukan operasi “rinci” untuk perangkat
keras I/O tertentu.
Multiprocessing System
adalah penggunaan dua atau lebih central processing unit (CPU) dalam satu
sistem komputer. Istilah ini juga merujuk pada kemampuan dari suatu sistem
untuk mendukung lebih dari satu prosesor dan / atau kemampuan untuk
mengalokasikan tugas antara mereka. Terdapat banyak variasi pada tema dasar
ini, dan definisi multiprocessing dapat bervariasi tergantung konteks,
kebanyakan sebagai fungsi dari seberapa CPU didefinisikan (multiple core pada
satu mati, beberapa chip dalam satu paket, beberapa paket dalam satu unit
sistem, dll).
Suatu
kemampuan sistem operasi yang menjalankan dua atau lebih interuksi secara
serentak dengan menggunakan sejumlah CPU dalam sebuah komputer.Dengan
pendekatan seperti ini, sistem operasi dapat mengatur agar sejumlah CPU
menjalankan instruksi-instruksi yang berbeda yang terletak dalam sebuah program
dalam waktu yang sama.
Multiprogramming adalah
kegiatan menjalankan beberapa program pada memori pada satu waktu. Untuk
meningkatkan keseluruhan kemampuan dari sistem komputer, para developer
memperkenalkan konsep multiprogramming. Dengan multiprogramming, beberapa tugas
disimpan dalam memori dalam satu waktu; CPU digunakan secara bergantian
sehingga menambah utilisasi CPU dan mengurangi total waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut.
Melayani
banyak program yang tidak ada hubungannya satu sama lain dan dijalankan
sekaligus dalam satu komputer yang sama. Pelaksanaan instruksi yang diterapkan
adalah:
-
program dimuat ke dalam memori,
-
program dijalankan sampai mengakses perangkat I/O,
-
berpindah (switch) ke pekerjaan lain,
-
langkah tersebut berulang terus menerus,
-
untuk proses perpindahan (switching), dilaksanakan oleh software.
Contoh
nya adalah menjalankan browser bersamaan dengan media player atau programm
pengolah gambar seperti photoshop.
Yang
di maksud dengan multi programming di sini adalah CPU menjalankan beberapa
program sekaligus
3.Distributed Processing :
Mengerjakan
semua proses pengolahan data secara bersama antara komputer pusat dengan
beberapa komputer yang lebih kecil dan saling dihubungkan melalui jalur
komunikasi. Setiap komputer tersebut memiliki prosesor mandiri sehingga mampu
mengolah sebagian data secara terpisah, kemudian hasil pengolahan tadi
digabungkan menjadi satu penyelesaian total. Jika salah satu prosesor mengalami
kegagalan atau masalah yang lain akan mengambil alih tugasnya.
4. Multitasking
Multitasking
adalah pemrosesan beberapa tugas pada waktu yang bersamaan. Sebagai contoh,
jika seseorang sedang menyetir, bertelepon lewat ponsel, dan sambil merokok
secara bersamaan, maka orang tersebut melakukan multitasking.
Multitasking
merupakan mekanisme kerja komputer. CPU komputer dapat menangani beberapa
proses dalam waktu yang sama secara akurat. Proses yang dikerjakan tergantung
pada instruksi yang diberikan oleh software komputer. Oleh sebab itu, untuk
memanfaatkan kemampuan CPU secara maksimal, software yang digunakan juga harus
memiliki kemampuan multitasking. Saat ini, berbagai software sistem operasi
sudah memiliki kemampuan multitasking. Itulah sebabnya, saat ini Anda bisa
browsing di halaman web SmitDev, chatting, sambil mendengarkan musik secara
bersamaan.
Contohnya
adalah, dalam OS windows, pada saat kita membuka task manager, terdapat task –
task yang sedang berjalan, di sini kita
melihat bahwa seakan2 CPU menjalankan secara bersamaan, tetapi ternyata tidak.
Deadlock
Adalah banyak proses yang saling menunggu hasil dari proses yang lain untuk
dapat melanjutkan atau menyelesaikan tugasnya.
Karena
beberapa proses itu saling menunggu antrian, maka tidak akan terjadi kemajuan
dalam kerja proses-proses tersebut. Deadlock adalah masalah yang biasa terjadi
ketika banyak proses yang membagi sebuah resource yang hanya boleh dirubah oleh
satu proses saja dalam satu waktu.
Prinsip-Prinsip Deadlock
1.
Definisi Deadlock
Diblokiran
secara permanen sejumlah proses yang berkompetesi dalam mendapatkan
Resource(sumber daya) sistem atau yang berinteraksi satu dengan lainnya.
Semua
Deadlock mencakup konflik kebutuhan akan Resource(sumber daya) oleh dua proses
Bahkan lebih. Contoh yang umumnya adalah Deadlock lalu lintas . menunjukan
situasi empat mobil tiba dipersimpangan empat arah dalam waktu yang hampir
bersamaan.
Aturan
pada jalan raya yang normal adalah mobil
yang sedang berada pada persimpangan empat arah harus memberikan jalan kepada
mobil yang berada pada sebelah kanannya. Aturan ini akan berfungsi apabila
terdapat hanya dua atau tiga mobil di persimpangan itu.
concurrency
adalah sebuah mekanisme pada system basis data yang mengijinkan banyak
transaksi pada saat bersamaan untuk mengakses data yang sama tanpa adanya
gangguan.
Kernel
Adalah inti dari sistem UNIX yang mengendalikan perangkat keras dan
membentuk berbagai fungsi.
Fungsi
yang di laksanakan oleh Kernel adalah :
Pelayanan tanggal dan jam system
Manajemen berkas dan penanganan security
Pelayanan operasi masukan dan keluaran
Penjadwalan proses
Manajemen memori
Melakukan kegiatan akuntansi system
Melakukan penanganan dan interupsi system
Shell
Merupakan penerjemah pada sistem UNIX menjadi jembatan antara pemakai dan
sistem UNIX.
Jenis Shell yaitu :
Utilitas
Merupakan program yang disediakan sistem UNIX untuk melaksanakan tugas
tertentu, seperti :
Utilitas manajemen file dan direktori
Utilitas penyunting berkas
Utilitas penunjang komunikasi dan jaringan
Utilitas administrasi system , dll .
Aplikasi Merupakan program” yang dibuat oleh
pemakai, untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Ciri-ciri Sistem UNIX :
1. Portabilitas, yaitu sistem Unix
mudah diadaptasikan ke sistem komputer yang lain atau pada berbagai jenis
komputer.
2. Multiuser, yaitu sejumlah
pemakai dapat menggunakan sistem komputer pada waktu bersamaan.
3. Multitasking, yaitu sistem dapat
menjalankan banyak proses atau program dalam waktu bersamaan.
4. Sistem berkas Hirarki, yaitu
memungkinkan user(pemakai) mengorganisasikan informasi/data yang ia miliki ke
dalam bentuk yang lebih mudah diingat serta mudah dalam mengaksesnya.
5. Utilitas, yaitu program yang
disesuaikan dengan kebutuhan tertentu si pemakai. Portabilitas
Multiuser Sistem
UNIX mudah diadaptasikan ke sistem komputer yang lain atau pada berbagai jenis
komputer.
Sejumlah
pemakai dapat menggunakan sistem secara bersamaan. Keuntungan dengan adanya
ciri multiuser :
Multitasking
Penghematan perangkat keras Data dapat
di akses oleh banyak pengguna secara serentak.
Seorang
pemakai dapat melakukan beberapa pekerjaan dalam waktu yang bersamaan dari
sebuah terminal.
System Berkas yang Hierarkis Memungkinkan
pemakai mengorganisasikan informasi / data dalam bentuk yang mudah untuk
diingat dan mudah untuk mengaksesnya.
Utilitas Merupakan
program yang disesuaikan dengan kebutuhan/tugas tertentu .
Struktur System Operasi
Komponen
system
Pada
kenyataannya tidak semua sistem operasi mempunyai struktur yang sama.
Namun menurut AviSilberschatz, Peter
Galvin, dan Greg Gagne, umumnya sebuah sistem operasi modern mempunyai komponen
sebagai berikut :
»
Manajemen Proses.
»
Manajemen Memori Utama.
»
Manajemen Secondary-Storage.
»
Manajemen Sistem I/O.
»
Manajemen Berkas.
»
Sistem Proteksi.
»
Jaringan.
»
Command-Interpreter system.
Manajemen Proses
Proses
adalah keadaan ketika sebuah program sedang di eksekusi. Sebuah proses
membutuhkan beberapa sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya. sumber daya
tersebut dapat berupa CPU time, memori, berkas-berkas, dan perangkat-perangkat
I/O.
Sistem
operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan
Manajemen proses seperti:
•
Pembuatan dan penghapusan proses pengguna dan sistem proses.
•
Menunda atau melanjutkan proses.
•
Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi.
• Menyediakan
mekanisme untuk proses komunikasi.
•
Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock.
Manajemen Memori Utama
Memori
utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah array yang besar dari
word atau byte, yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan.
Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Memori Utama berfungsi
sebagai tempat penyimpanan yang akses datanya digunakan oleh CPU atau perangkat
I/O. Memori utama termasuk tempat penyimpanan data yang sementara (volatile),
artinya data dapat hilang begitu sistem dimatikan.
Sistem
operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan
Manajemen memori seperti :
Menjaga track dari memori yang sedang
digunakan dan siapa yang menggunakannya.
Memilih program yang akan di-load ke
memori.
Mengalokasikan dan meng-dealokasikan ruang
memori sesuai kebutuhan.
Manajemen Secondary-Storage
Data
yang disimpan dalam memori utama bersifat sementara dan jumlahnya sangat kecil.
Oleh karena itu, untuk meyimpan keseluruhan data dan program komputer
dibutuhkan secondary-storage yang bersifat permanen dan mampu menampung banyak
data. Contoh dari secondary-storage adalah harddisk, disket, dll.
Sistem
operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan disk-Manajement seperti :
Free-space Manajement
Alokasi penyimpanan
Penjadualan disk.
Manajemen Sistem I/O
Sering
disebut device manager. Menyediakan “device driver” yang umum sehingga operasi
I/O dapat seragam (membuka, membaca,
menulis, menutup). Contoh : pengguna menggunakan operasi yang sama untuk
membaca berkas pada hard-disk, CD-ROM dan floppy disk.
Komponen Sistem Operasi untuk sistem I/O
:
Buffer
: menampung sementara data dari atau ke perangkat I/O.
Spooling
: melakukan penjadualan pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien
Menyediakan driver untuk dapat melakukan
operasi “rinci” untuk perangkat keras I/O tertentu.
Manajemen File
Berkas
adalah kumpulan informasi yang berhubungan sesuai dengan tujuan pembuat berkas tersebut.
Berkas dapat mempunyai struktur yang bersifat hirarkis (direktori, volume,
dll.). Sistem operasi bertanggung-jawab untuk aktivitas-aktivitas sebagai
berikut:
»
Pembuatan dan penghapusan berkas.
»
Pembuatan dan penghapusan direktori.
»
Mendukung manipulasi berkas dan direktori.
»
Memetakan berkas ke secondary storage.
»
Mem-backup berkas ke media penyimpanan yang permanen (non-volatile).
Sistem Proteksi
Proteksi
mengacu pada mekanisme untuk mengontrol akses yang dilakukan oleh program,
prosesor, atau pengguna ke sistem sumber
daya. Mekanisme proteksi harus :
•Membedakan
antara penggunaan yang sudah diberi izin dan yang belum.
·
Pecify the controls to be imposed.
·
Provide a means of enforcement.
Jaringan
Sistem
terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak berbagi memori atau clock.
Tiap prosesor mempunyai memori sendiri. Prosesor-prosesor tersebut terhubung
melalui jaringan komunikasi Sistem terdistribusi menyediakan akses pengguna ke
bermacam sumber-daya sistem. Akses tersebut menyebabkan:
Algoritma-Algoritma Penjadwalan Proses
Terdapat
banyak algoritma penjadwalan, baik algoritma penjadwalan nonpreemptive maupun
penjadwalan preemptive.
Algoritma-algoritma yang menerapkan
strategi nonpreemptive diantaranya :
FIFO (First-In, First-Out) atau FCFS
(First-Come, First-Serve)
SJF (Shortest Job First)
Algoritma-algoritma yang menerapkan
strategi preemptive diantaranya :
RR (Round-Robin)
MFQ (Multiple Feedback Queues)
SRF (Shortest-Remaining-First)
HRN (Highest-Remaining-Next)
PS (Priority Schedulling)
GS (Guaranteed Schedulling)
Klasifikasi
lain selain berdasarkan dapat/tidaknya suatu proses diambil alih secara paksa
adalah klasifikasi yang berdasarkan adanya prioritas diproses-proses, yaitu :
Algoritma penjadwalan tanpa berprioritas
Algoritma
penjadwalan berprioritas, terdiri dari :
Algoritma penjadwalan berprioritas
statis
Algoritma penjadwalan berprioritas
dinamis
Algoritma-Algoritma
Penjadwalan Proses
Penjadwalan Round-Robin (RR)
Penjadwalan FIFO (FIFO)
Penjadwalan Berprioritas (PS)
Penjadwalan yang Terpendek yang Lebih
Dahulu (SJF)
Penjadwalan dengan Banyak Antrian (MFQ)
Penjadwalan dengan Sisa Waktu Terpendek,
Lebih Dahulu (SRF)
Penjadwalan Rasio Tanggapan Tertinggi,
Lebih Dahulu(HRN)
Penjadwalan Terjamin (GS)
Penjadwalan
Round Robin
Penjadwalan
Round Robin merupakan
Penjadwalan Preemptive, namun proses tidak
di-preempt secara langsung oleh proses lain, namun oleh penjadwal berdasarkan
lama waktu berjalannya suatu proses. Maka penjadwalan ini disebut
preempt-by-time
Penjadwalan tanpa prioritas
Semua
proses dianggap penting dan diberi jumlah waktu pemroses yang disebut kwanta
(quantum) atau time-slice tempat proses tsb berjalan. Proses berjalan selama 1
kwanta, kemudian penjadwal akan mengalihkan kepada proses berikutnya juga untuk
berjalan satu kwanta, begitu seterusnya sampai kembali pada proses pertama dan
berulang.
Ketentuan algoritma round robin adalah
sbb :
Jika kwanta habis dan proses belum selesai
maka proses Runing menjadi Ready dan pemroses dialihkan ke proses lain
Jika kwanta belum habis dan proses menunggu
suatu kejadian (misalnya menunggu selesainya suatu operasi I/O), maka proses
Running menjadi Blocked dan pemroses dialihkan ke proses lain.
Jika kwanta belum habis tapi proses telah
selesai maka proses Running itu diakhiri dan pemroses dialihkan ke proses lain
Algoritma
penjadwalan ini dapat diimplementasi sbb :
Sistem mengelola senarai proses Ready
sesuai urutan kedatangannya
Sistem mengambil proses yang berada di
ujung depan antrian Ready menjadi Running
Bila kwanta belum habis dan proses selesai
maka sistem mengambil proses di ujung depan antrian proses Ready
Jika kwanta habis dan proses belum selesai
maka ditempatkan proses Running ke ekor antrian proses Ready dan sistem
mengambil proses di ujung depan antrian proses Ready
Masalah
penjadwalan ini adalah dalam hal menentukan besar kwanta, yaitu :
Kwanta terlalu besar menyebabkan waktu
tanggap besar dan turn arround time rendah
Kwanta terlalu kecil mengakibatkan
peralihan proses terlalu banyak sehingga menurunkan efisiensi pemroses
Harus
diterapkan besar kwanta waktu yang optimal berdasarkan kebutuhan sistem, terutama
dari hasil percobaan atau data historis dari sistem. Besar kwanta waktu beragam
yang bergantung beban sistem.
Berdasarkan
kriteria penilaian penjadwalan
Fairness, penjadwalan RR adil bila
dipandang dari persamaan pelayanan oleh pemroses
Efisiensi, penjadwalan ini cenderung
efisien pada sistem interatif
Respons Time(waktu tanggap), penjadwalan
ini memuaskan untuk sistem interaktif, tidak memadai untuk sistem waktu
nyata.Turn arround Time, penjadwalan RR cukup bagus
Throughput, penjadwlan RR cukup bagus
Penjadwalan FIFO
Penjadwalan
FIFO merupakan :
Penjadwalan non preemptive
(run-to-completion)
Penjadwalan tidak berprioritas
Penjadwal
FIFO adalah penjadwalan dengan ketentuan-ketentuan paling sederhana, yaitu :
Proses-proses diberi jatah waktu pemroses
diurutkan berdasarkan waktu kedatangan proses-proses itu ke sistem.
Begitu proses mendapat jatah waktu
pemroses, proses dijalankan sampai selesai
Penjadwalan
ini dikatakan adil dalam arti resmi, tapi dikatakan tidak adil karena proses
yang memerlukan waktu lama membuat proses pendek menunggu. Proses tidak penting
dapat membuat proses penting menjadi menunggu.
FIFO
jarang digunakan secara mandiri tapi dikombinasikan dengan skema lain, misalnya
keputusan berdasarkan prioritas proses, sedangkan untuk proses berprioritas
sama diputuskan berdasarkan FIFO.
Berdasarkan
kriteria penilaian penjadwalan :
Fairness, penjadwalan FIFO adil dalam arti
resmi
Efisiensi, FIFO sangat efisien dalam
penggunaan pemroses
Waktu tanggap, penjadwalan sangat tidak
memuaskan karena proses dapat menunggu lama. Tidak cocok untuk sistem
interaktifTurn arround time, penjadwalan FIFO tidak bagus
Throughput, penjadwalan FIFO tidak bagus.
Penjadwalan
Berprioritas
Gagasan
penjadwalan adalah masing-masing proses diberi prioritas dan proses
berprioritas tertinggi menjadi Running (yaitu mendapat jatah waktu pemroses).
Prioritas
dapat diberikan secara
Prioritas statis (static priorities),
prioritas tak berubah.
keunggulan
: Mudah diimplementasikan dan mempunyai overhead relatif kecil
kelemahan
: penjadwalan prioritas statis tidak tanggap perubahan lingkungan yang mungkin
menghendaki penyesuaian prioritas
Prioritas dinamis (dynamic priorities),
mekanisme menanggapi perubahan lingkungan sistem saat beroperasi di lingkungan
nyata. Prioritas awal yang diberikan ke proses mungkin hanya berumur pendek.
Dalam hal ini sistem dapat menyesuaikan nilai prioritasnya ke nilai yang lebih
tepat sesuai lingkungan.
keunggulan
: waktu tanggap sistem yang bagus
kelemahan
: implementsi mekanisme prioritas dinamis lebih kompleks dan mempunyai overhead
yang lebih besar dibanding mekanisme prioritas statik.
Contoh
penjadwalan berprioritas
Proses-proses
yang sangat banyak operasi masukan/keluaran dan menghabiskan kebanyakan waktu
proses untuk menunggu selesainya operasi masukan/ keluaran. Proses demikian
disebut I/O bound process. Proses-proses ini dapat diberi prioritas sangat
tinggi sehingga begitu proses-proses memerlukan pemroses, segera saja diberikan
dan proses akan segera memulai permintaaan masukan/keluaran berikutnya sehingga
menyebabkan proses Blocked menunggu selesainya operasi masukan/keluaran. Dengan
demikian pemroses segera dialihkan, dapat dipergunakan oleh proses lain tanpa
mengganggu proses I/O bound. Proses I/O bound berjalan paralel bersama proses
lain yang benar-benar memerlukan pemroses.
Proses-proses
yang sangat banyak operasi masukan/keluaran jika harus menunggu lama untuk
memakai pemroses(karena diberi prioritas rendah) hanya akan membebani memori,
karena sistem harus menyimpan tanpa perlu proses-proses itu di memori karena
tidak selesai-selesai menunggu operasi masukan/keluaran dan menunggu jatah
pemroses.
Algoritma
Prioritas Dinamis
Algoritma
ini dituntun oleh keputusan untuk memenuhi kebijaksanaan tertentu yang menjadi
tujuan sistem komputer.
Algoritma
sederhana yang memberi layanan yang baik adalah dengan menge-set proses dengan
prioritas berdasarkan rumus nilai 1/f bahwa f adalah rasio kwanta terakhir yang
digunakan proses.
Proses yang menggunakan 2 milidetik, kwanta
100 ms maka prioritasnya 50
Proses yang berjalan selama 50 milidetik
sebelum Blocked berprioritas 2
Proses yang menggunakan seluruh kwanta
berprioritas 1
Kebijaksanaan
yang diterapkan adalah jaminan proses-proses mendapat layanan yang adil dari
pemroses dalam arti jumlah waktu pemroses yang sama untuk masing-masing
pemroses pada satu waktu.
Biasanya
memenuhi kebijaksanaan yang ingin mencapai level maksimal berdasarkan suatu
kriteria tertentu di sistem.
Algoritma
penjadwalan berprioritas dapat dikombinasikan yaitu dengan mengelompokkan
proses-proses menjadi kelas-kelas prioritas. Penjadwalan berprioritas
diterapkan antar kelas- kelas proses itu. Penjadwlan round-robin atau penjadwalan
FIFO diterapkan pada proses-proses di dalam satu kelas.
Penjadwalan yang Terpendek yang Lebih
Dahulu (SJF)
Penjadwalan
SJF ini merupakan
Penjadwalan non preemptive
Penjadwalan dapat dikatakan sebagai
berprioritas. Di SJF, prioritas diasosiasikan dengan masing-masing proses dan
pemroses dialokasikan ke proses dengan prioritas tertinggi. Proses-proses
dengan prioritas yang sama akan dijadwalkan secara FIFO.
Penjadwalan
ini mengasumsikan waktu jalan proses (sampai selesai) atau waktu lamanya proses
diketahui sebelumnya. Mekanisme penjadwlan SJF adalah lebih dulu menjadwalkan
proses dengan waktu jalan terpendek sampai selesai. Setelah proses itu selesai,
maka proses dengan waktu jalan terpendek berikutnya dijadwalkan. Demikian
seterusnya.
Keunggulan
: penjadwalan SJF mempunyai efisiensi tinggi dan turn
arround time rendah.